De Maleische taal en het Indische Leger. (Juni 1915. mengerdjakan bersama lain-lain angkatan kawannja tambahan poe- la kalau angkatan itoe terdjadi dengan banjak orang. Tambahan lagi dari kerana parasaan diri masing-masing tia- da tentoe kalau moesoeh me- lakoekan sasoeatoe, maka mendja- dilah masing-masing tiada ten- toe. Dengan hal jang demikian itoe maka angkatan itoe boleh di pin- dahkan di dekat dekattempat moe soeh dengan tiada di ketahoei oleh- nja, lain dari itoe sekaliannja ber- gantoeng pada nasip sendiri teta- pi kalau angkatan itoe di adjar- kan dengan keras dan sampoerna pada peladjaran waktoe malam ha- ri, maka pengrasaan diri masing- masing tetap, maka hal itoe tentoe tiada terdjadi bergantoeng pada nasip. Maka oleh sebab itoe ini per- kerdjaan (peladjaran malam) da- lam compagnie dan bataljon (angkatan besar) lebih dahoeloe di adjarkan dengan sedikit orang (sectie). Sebermoela ini peladjaran ha- roes di adjarkan pada sekalian sol- dadoe-soldadoe jang baroe djikalau mareka itoe soedah mengerti, djalan sana sini (verspreide orde.) Adapoen soldadoe soldadoe ba- roe itoe beloem lagi habis peia- djarannja kalau mareka itoe be- 583

Tijdschriftenviewer Nederlands Militair Erfgoed

Indisch Militair Tijdschrift | 1915 | | pagina 49